Waktu adalah anugerah yang tak ternilai, tetapi sering kali kita terjebak dalam rutinitas yang membuat kita melupakan kesempatan berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Salah satunya adalah shalat, sebuah kewajiban yang menjadi penuntun kita dalam menjalani kehidupan. Kemalasan untuk melaksanakan shalat mungkin terasa biasa, namun dampaknya dapat merambat jauh ke masa depan, meninggalkan rasa penyesalan yang dalam.
Sebagai pengingat, Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya:
Artinya: “Padahal mereka tidak diperintah kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5).
Ayat ini menyiratkan pentingnya menjaga kemurnian ibadah dengan mendirikan shalat sebagai bagian dari jalan hidup yang lurus. Saat kemalasan menghampiri, mungkin kita perlu berhenti sejenak, merenung, dan bertanya: “Apakah saya akan menyesal jika hari ini saya melewatkannya?”
Pentingnya Shalat dalam Kehidupan
Shalat bukan hanya sekadar rutinitas lima waktu yang kita lakukan sehari-hari, tapi lebih dari itu, ia adalah bentuk komunikasi kita secara langsung kepada Allah, Sang Pencipta. Dalam islam, shalat memiliki makna sebagai wujud keta’atan dan penghambaan.
Lebih dari sekadar gerakan, setiap sujud dan doa yang kita panjatkan menjadi pengingat bahwa kita hanyalah manusia yang membutuhkan bimbingan-Nya.
Melaksanakan shalat membawa manfaat yang luar biasa. Secara spiritual, ia menghadirkan ketenangan hati yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Saat bersujud, ada rasa damai yang seolah menghapus beban dari pikiran. Secara emosional, shalat membantu kita merenung, menguatkan diri di tengah tantangan, dan memberi harapan.
Selain manfaat itu, shalat adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menunaikannya, kita memurnikan hati, membangun hubungan yang lebih dalam, dan mengingatkan diri bahwa segala hal datang dari Allah SWT.
Dampak Malas Shalat
Kemalasan dalam menunaikan shalat mungkin terasa sepele, tetapi dampaknya bisa langsung dirasakan. Salah satu yang paling sering terjadi adalah hilangnya ketenangan jiwa. Tanpa shalat, hati terasa hampa, seperti kehilangan arah di tengah hiruk-pikuk kehidupan.
Ada juga rasa bersalah yang diam-diam muncul, mengingat kita telah meninggalkan kewajiban yang sebenarnya tidak berat tetapi memiliki nilai besar. Selain itu, ada perasaan kosong, seolah kita telah melewatkan sesuatu yang penting untuk keberlangsungan hidup batin kita.
Lebih jauh, dampak jangka panjangnya bisa lebih luas. Malas shalat dapat membawa penyesalan yang besar di kemudian hari, saat kita menyadari banyak waktu berlalu tanpa kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hubungan kita dengan Tuhan pun bisa terasa semakin jauh, karena shalat adalah salah satu cara utama untuk menjaga komunikasi dengan-Nya.
Sebagai contoh, terdapat kisah seseorang yang dahulu sering menunda shalat karena kesibukan kerja. Ia merasa tidak ada waktu, hingga akhirnya terbiasa melupakan kewajiban ini. Namun, ketika menghadapi masa sulit, ia merasa benar-benar kehilangan pegangan dan baru menyadari bahwa shalat adalah tempat ia seharusnya mencurahkan segala keluhan dan memohon kekuatan.
Dari sini, kita belajar bahwa malas shalat bukan hanya memengaruhi hubungan kita dengan Allah, tetapi juga kualitas hidup kita secara keseluruhan. Dengan menyadari urgensinya, mari kita berusaha memperbaiki kebiasaan ini agar tidak membawa penyesalan di kemudian hari.
Penutup
Shalat bukan hanya kewajiban, melainkan wujud cinta kita kepada Allah yang memberikan hidup ini dengan segala keindahannya. Menunaikannya tepat waktu adalah cara kita menjaga hubungan langsung dengan-Nya, memurnikan hati, dan menemukan ketenangan jiwa. Dalam setiap rakaat, ada kekuatan yang membantu kita menghadapi hari ini dan mempersiapkan esok.
Jika hari ini rasa malas menghampiri, ingatlah bahwa setiap langkah kecil menuju shalat adalah upaya besar dalam membangun kehidupan. Jangan biarkan penyesalan datang karena kita selalu menunda. Mulailah dari sekarang, tidak perlu menunggu waktu yang “sempurna” karena setiap waktu adalah kesempatan.
Great Students are Produced by a Great School
SMP International Islamic Secondary School (SMP-IISS) adalah bagian dari Yayasan International Islamic Education Council (IIEC), yang didirikan di Indonesia sebagai simbol representasi umat Islam dunia.
SMP-IISS berbasis kepada lima pilar kurikulum yang dirancang sebaik mungkin dan terintegrasi menjadi satu kesatuan tak terpisahkan sehingga menjadikan sekolah ini sebagai sekolah kehidupan. Dimana mencetak anak didiknya, menjadi individu yang terisi segala aspek kehidupan baik itu pola pikir, rohani, jasmani dan keterampilan.
Keunggulan SMP IISS
SMP International Islamic Secondary School (SMA-IISS) adalah sekolah Islam berkonsep asrama yang menerapkan ajaran- ajaran Islam sesuai Al- Qur’an dan Sunnah yang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
1. Sekolah Boarding bertaraf International.
2. Ter-Akreditasi A.
3. Overseas Program ke negara: Jordan, New Zealand, Canada, United State dan Australia.
4. Program Akselerasi.
5. Target Hafalan 2 Juz.
6. Fasilitas sekolah yang menarik.
7. Networking.
8. Mendapatkan ijazah Nasional (Diknas) dan International (Ijazah yayasan IIEC).
Hubungi Kami
Mari bergabung bersama kami, menjadi bagian keluarga besar International Islamic Education Council (IIEC). Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, silahkan hubungi kami pada kontak yang tertera di bawah ini:
Email: admission@iiec-edu.com
Telp: +62-811-346-767
WhatsApp: +62-811-346-767
Pendidikan SMP-IISS adalah berdasarkan Al-Quran dan sunnah Rasul SAW yang menghantarkan manusia pada cakrawala ilmu yang terang benderang, melebur tembok-tembok perbedaan serta menembus tabir-tabir kegelapan.
Pendidikan ini mengantarkan anak-anak kita untuk dapat menjadi umat yang mampu mengimplemantasikan Islam secara utuh dan konsisten, karena dengan demikianlah mereka dapat menjadi lokomotif serta menjadi tulang punggung tegaknya kemuliaan hidup di muka bumi ini.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh International Islamic Education Council (@iiec_ri)