Teks Argumentasi: Pengertian, Struktur, dan Cara Penulisan yang Tepat

Teks Argumentasi Pengertian, Struktur, dan Cara Penulisan yang Tepat

Pernah nggak sih kamu nulis sesuatu buat meyakinkan orang lain? Misalnya, nulis pesan ke teman biar dia setuju ikut acara, atau bikin postingan yang isinya pendapat kamu lengkap dengan alasan dan data.

Nah, itu artinya kamu sedang membuat teks argumentasi, meskipun mungkin kamu belum sadar namanya begitu.

Di zaman sekarang, semua orang bisa menyuarakan pendapat. Tapi, nggak semua orang bisa menyampaikan pendapat dengan cara yang logis dan meyakinkan.

Nah, di sinilah pentingnya mengetahui bagaimana membuat teks argumentasi yang baik.

Pengertian Teks Argumentasi

Teks argumentasi adalah jenis tulisan yang bertujuan menyampaikan pendapat penulis disertai alasan logis dan bukti yang mendukung.

Dalam teks ini, penulis tidak sekadar beropini, tetapi berusaha membujuk pembaca agar sepakat terhadap sudut pandangnya.

Tujuan utamanya bukan hanya untuk menyampaikan isi hati, melainkan membangun keyakinan melalui penalaran.

Maka dari itu, teks argumentasi tak bisa lepas dari data, fakta, atau contoh konkret sebagai penguat posisi yang diambil penulis.

Agar lebih jelas, mari kita bandingkan dengan jenis teks lain:

Teks deskripsi fokus menggambarkan objek, tempat, atau peristiwa secara detail agar pembaca bisa membayangkan suasananya.

Teks narasi mengisahkan rangkaian peristiwa dalam bentuk cerita, baik fiksi maupun nonfiksi.

Teks eksposisi menjelaskan informasi atau pengetahuan secara objektif tanpa berpihak.

Sementara itu, teks argumentasi berdiri di jalur yang berbeda. Ia berpihak. Ia ingin meyakinkan. Bukan hanya menjelaskan, tetapi juga memengaruhi cara pandang pembacanya terhadap suatu isu.

Dengan kata lain, jika teks deskripsi mengajak pembaca “melihat”, narasi mengajak “merasakan”, eksposisi mengajak “memahami”, maka teks argumentasi mengajak pembaca untuk “meyakini”.

Dan inilah yang menjadikannya istimewa, karena di balik setiap teks argumentatif, tersembunyi proses berpikir kritis, keberanian bersuara, dan tanggung jawab dalam menyampaikan kebenaran.

Struktur Teks Argumentasi

Agar sebuah teks argumentatif dapat menyampaikan pesan dengan efektif, perlu membangun dengan struktur berfikir yang kokoh.

Layaknya bangunan, teks ini memiliki fondasi yang jelas, tiang penyangga yang kuat, dan atap yang menyatukan keseluruhan gagasan. Tiga komponen utamanya adalah: pernyataan pendapat, alasan dan argumen, serta penegasan ulang.

1. Pernyataan Pendapat (Tesis)

Bagian pembuka ini memuat posisi atau sudut pandang penulis terhadap suatu topik. Tesis harus tegas, tidak berputar-putar, dan mampu menunjukkan arah dari keseluruhan argumen yang akan dibahas.

Contoh: Penggunaan ponsel pintar di lingkungan sekolah seharusnya dibatasi demi menjaga konsentrasi dan produktivitas belajar siswa.

Kalimat tersebut menunjukkan pendapat yang jelas dan bisa diperdebatkan—itulah ciri khas tesis yang baik.

2. Alasan dan Argumen

Ini adalah inti dari teks argumentasi. Di sinilah penulis menyampaikan alasan-alasan yang mendukung tesis, lengkap dengan data, fakta, hasil riset, atau contoh nyata.

Bagian ini menjadi bukti bahwa pendapat yang disampaikan bukan sekadar perasaan pribadi, melainkan hasil pemikiran yang terstruktur.

Contoh: Survei dari Kementerian Pendidikan menunjukkan bahwa 65% siswa mengalami penurunan fokus saat belajar karena distraksi dari gawai. Selain itu, guru juga melaporkan meningkatnya kasus plagiarisme akibat kemudahan akses ke internet saat ujian.

Argumen semacam ini membuat pembaca lebih mudah percaya karena didukung bukti yang konkret.

3. Penegasan Ulang

Sebagai penutup, penulis memperkuat kembali pendapat awal dengan merangkum poin-poin penting secara singkat. Penegasan ulang ini berfungsi menegaskan bahwa argumen yang disampaikan layak diyakini.

Contoh: Oleh karena itu, pembatasan penggunaan ponsel di sekolah bukan sekadar kebijakan konservatif, melainkan langkah strategis demi menciptakan lingkungan belajar yang lebih fokus dan kondusif.

Penutup seperti ini memberikan kesan kuat dan meyakinkan, sekaligus mengajak pembaca untuk berfikir atau bahkan mengambil tindakan.

Dengan memahami struktur ini, kamu tidak hanya belajar menyusun tulisan yang rapi, tetapi juga melatih cara berpikir yang logis dan terarah. Karena sejatinya, menulis teks argumentasi adalah latihan dalam menyampaikan ide dengan tanggung jawab.

Ciri-Ciri Teks Argumentasi

Agar tidak tertukar dengan jenis teks lainnya, teks argumentasi memiliki ciri khas yang bisa dikenali dengan cukup mudah.

Seperti sebuah identitas, ciri-ciri ini membedakannya dari teks deskriptif yang hanya menggambarkan, atau teks naratif yang bercerita.

Berikut beberapa karakter utama yang membentuk teks argumentasi:

1. Mengandung Opini dan Fakta

Teks argumentasi memadukan dua unsur penting: pendapat dan bukti. Opini menjadi inti dari argumen, sementara fakta berperan sebagai penopangnya. Tanpa fakta, opini hanya akan terdengar seperti keluhan pribadi; dan tanpa opini, fakta menjadi data kosong yang mengambang.

Contoh:
Opini: Pembelajaran daring membuat siswa kurang fokus.
Fakta: Berdasarkan riset Universitas XYZ, 70% siswa merasa terganggu oleh notifikasi saat mengikuti kelas online.

Perpaduan semacam ini menunjukkan bahwa argumen yang dibangun tidak sekadar perasaan, tetapi hasil dari pengamatan dan pemikiran kritis.

2. Bertujuan Memengaruhi Pembaca

Berbeda dengan teks eksposisi yang cenderung netral, teks argumentasi ingin mengajak pembaca berpihak. Tujuannya jelas: mengubah cara pandang, memperkuat keyakinan, atau bahkan mendorong tindakan. Oleh karena itu, gaya penulisannya cenderung persuasif, namun tetap berbasis logika.

Ilustrasi:
Jika sebuah tulisan ingin membahas pentingnya menjaga lingkungan, teks argumentasi akan mengajak pembaca turut peduli, bukan hanya dengan menyampaikan fakta tentang polusi, tapi juga dengan menggugah kesadaran melalui alasan yang menyentuh dan masuk akal.

3. Disusun secara Logis dan Sistematis

Argumentasi yang baik tidak melompat-lompat. Setiap argumen harus mengalir dari pendapat utama, disertai alasan yang kuat, lalu diakhiri dengan penegasan.

Struktur ini penting agar pembaca tidak merasa bingung atau kehilangan arah. Jika urutannya kacau, sekuat apa pun isi argumen, pesan tidak akan sampai dengan utuh.

4. Menghindari Bias Emosional Tanpa Dasar

Teks argumentasi bukan tempat meluapkan emosi. Meski kadang menyentuh hal-hal yang sensitif, penulis tetap perlu menjaga sikap objektif dan tidak menyerang pihak tertentu secara berlebihan. Bahasa yang digunakan harus tetap santun, meski gagasan yang disampaikan cukup tegas.

Contoh buruk:
Orang yang setuju dengan sistem ini jelas tidak berpikir!

Contoh yang lebih bijak:
Sistem ini masih menuai pro dan kontra, namun sejumlah data menunjukkan ada celah yang perlu dikaji ulang.

Kekuatan teks argumentasi justru terletak pada kemampuannya membujuk dengan nalar, bukan dengan marah-marah.

Memahami ciri-ciri ini akan membantu kita menulis dengan lebih cermat dan bertanggung jawab. Karena pada akhirnya, teks argumentasi bukan hanya soal memenangkan perdebatan, tapi bagaimana menyampaikan gagasan dengan cara yang jernih, cerdas, dan beretika.

Cara Menulis Teks Argumentasi yang Baik

Menulis teks argumentasi itu bukan soal menumpahkan pendapat sebebas-bebasnya. Ini mirip dengan meracik sebuah minuman: ada bahan utama, ada takaran, ada proses, dan tentu saja ada rasa yang ingin disampaikan.

Agar tulisanmu tidak hanya berbobot tapi juga enak dibaca, ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Menentukan Topik dan Tujuan

Langkah awal yang sering diremehkan adalah memilih topik yang tepat. Topik yang baik bukan sekadar yang sedang tren, tapi yang memang kamu pahami, minati, dan punya sudut pandang terhadapnya.

Setelah topik dipilih, tentukan tujuan: apakah ingin membantah, mendukung, atau menawarkan sudut pandang baru?

Tips: Pilih isu yang relevan dengan pembaca seusiamu, misalnya: “Apakah media sosial berdampak buruk pada kesehatan mental remaja?

2. Melakukan Riset dan Mengumpulkan Fakta

Opini tanpa dasar mudah dipatahkan. Maka, setelah menentukan posisi, kumpulkan bahan pendukung berupa data, kutipan ahli, studi kasus, atau peristiwa nyata. Riset tidak harus berat, tapi harus jujur dan relevan.

Tips: Catat sumber informasi secara ringkas. Ini akan memudahkan kamu saat menulis dan menjaga kredibilitas tulisan.

3. Menyusun Kerangka Tulisan

Sebelum mulai menulis, buat kerangka yang memuat bagian pembuka (tesis), isi (argumen dan bukti), serta penutup (penegasan ulang).

Kerangka ini akan membantumu tetap fokus dan mencegah ide melompat-lompat.

Tips: Bayangkan kamu sedang berdiskusi langsung dengan teman. Urutkan argumenmu seolah kamu sedang menjelaskannya secara lisan — satu per satu, dengan alasan yang mudah diikuti.

4. Menulis Draf dengan Bahasa yang Meyakinkan

Kini saatnya merangkai kalimat. Gunakan bahasa yang tegas namun tetap sopan. Hindari gaya yang terlalu emosional atau menyerang pihak tertentu.

Sertakan bukti untuk setiap argumen, dan jangan takut menulis (draf pertama tidak harus sempurna).

Tips: Gunakan kalimat aktif, pilihan kata yang tepat, dan hindari pengulangan ide. Jelaskan dengan singkat tapi jelas. Berdayakan pembaca melalui logika, bukan desakan.

5. Merevisi dan Menyunting Teks

Setelah draf selesai, jangan langsung puas. Diamkan sejenak, lalu baca ulang. Revisi bagian yang terasa lemah, periksa ejaan, perbaiki struktur kalimat, dan pastikan alur berpikirnya mengalir dengan mulus.

Kalau bisa, mintalah orang lain untuk membaca dan memberi masukan.

Tips: Periksa kembali apakah semua argumen benar-benar mendukung tesis. Jangan ragu menghapus bagian yang tidak relevan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu tidak hanya belajar menulis, tetapi juga berpikir secara terstruktur, menimbang banyak sudut pandang, dan menyampaikan gagasan secara elegan.

Karena dalam teks argumentasi, yang dibangun bukan hanya paragraf, tetapi juga kepercayaan.

Penutup

Di tengah dunia yang dipenuhi berbagai opini dan perdebatan, kemampuan menulis teks argumentasi menjadi bekal dalam berkomunikasi secara cerdas.

Teks argumentasi mengajarkan kita bahwa berpihak tidak harus kasar, dan berbeda pandangan bukan berarti bermusuhan. Justru melalui tulisan yang terstruktur dan berdasar, kita belajar berdialog.

Ingatlah selalu: “Kemampuan berargumen secara tertulis bukan hanya soal pintar bicara, tapi juga tentang berpikir kritis dan menyusun ide secara elegan.

Mulailah dari satu paragraf. Mungkin tampak sederhana. Tapi bisa jadi, dari situlah lahir tulisan yang menginspirasi banyak orang.


Great Students are Produced by a Great School

SMP International Islamic Secondary School (SMP IISS) adalah bagian dari Yayasan International Islamic Education Council (IIEC), yang didirikan di Indonesia sebagai simbol representasi umat Islam dunia.

SMP IISS berbasis kepada lima pilar kurikulum yang dirancang sebaik mungkin dan terintegrasi menjadi satu kesatuan tak terpisahkan sehingga menjadikan sekolah ini sebagai sekolah kehidupan. Dimana mencetak anak didiknya, menjadi individu yang terisi segala aspek kehidupan baik itu pola pikir, rohani, jasmani dan keterampilan.

Keunggulan SMP IISS

SMP International Islamic Secondary School (SMP IISS) adalah sekolah Islam berkonsep asrama yang menerapkan ajaran-ajaran Islam sesuai Al-Qur’an dan Sunnah yang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:

1. Sekolah Boarding bertaraf International.
2. Terakreditasi A.
3. Overseas Program ke Negara: Jordan, New Zealand, Canada, United State dan Australia.
4. Program Akselerasi.
5. Target Hafalan 2 Juz.
6. Fasilitas Sekolah yang Menarik.
7. Networking.
8. Mendapatkan Ijazah Nasional (Diknas) dan International (Ijazah yayasan IIEC).

Hubungi Kami

Mari bergabung bersama kami, menjadi bagian keluarga besar International Islamic Education Council (IIEC). Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, silahkan hubungi kami pada kontak yang tertera di bawah ini:

Email: admission@iiec-edu.com
Telp: +62-811-346-767
WhatsApp: +62-811-346-767 (klik untuk chat langsung)

Pendidikan SMP IISS adalah berdasarkan Al-Quran dan sunnah Rasul ﷺ yang menghantarkan manusia pada cakrawala ilmu yang terang benderang, melebur tembok-tembok perbedaan serta menembus tabir-tabir kegelapan.

Pendidikan ini mengantarkan anak-anak kita untuk dapat menjadi umat yang mampu mengimplemantasikan Islam secara utuh dan konsisten, karena dengan demikianlah mereka dapat menjadi lokomotif serta menjadi tulang punggung tegaknya kemuliaan hidup di muka bumi ini.

Enrollment SMP IISS